IMPLEMENTASI PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI KECAMATAN AMUNTAI TENGAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA (Studi Kasus Desa Harus dan Harusan)

Abstract

Kegiatan manusia yang berlebihan dapat memberikan tekanan yang signifikan terhadap lingkungan, yang pada akhirnya berujung pada berbagai masalah lingkungan. Salah satu isu yang menonjol adalah sampah, yang tidak hanya merupakan masalah utama, tetapi juga bisa menimbulkan tantangan baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi sejauh mana implementasi pengelolaan sampah rumah tangga di Kecamatan Amuntai Tengah, khususnya di Desa Harus dan Desa Harusan, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Fokus penelitian ini adalah untuk menilai pengelolaan sampah di masyarakat, mengkategorikannya ke dalam kriteria baik, cukup baik, dan kurang baik. Meski telah ada upaya pengelolaan yang berjalan cukup lama, beberapa persoalan masih mengemuka. Di antaranya adalah kurangnya peraturan dari desa mengenai pengelolaan sampah, minimnya informasi yang disampaikan kepada warga terkait aturan yang ada, absenya pamflet atau spanduk yang mengingatkan masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, serta rendahnya pengetahuan masyarakat dan lemahnya koordinasi antara pihak penyelenggara dan masyarakat. Melalui penelitian ini, kami bertujuan untuk mengkaji implementasi pengelolaan sampah rumah tangga dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yang mengandalkan observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk mengumpulkan data. Penentuan informan dilakukan dengan purposive sampling, yang menghasilkan total 13 informan. Analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pengelolaan sampah rumah tangga di Kecamatan Amuntai Tengah sudah tergolong cukup baik. Pertama, dari segi variabel komunikasi, indikator transmisi di Desa Harus dinilai kurang baik, sementara di Desa Harusan cukup baik. Indikator kejelasan di kedua desa masih kurang baik, namun indikator konsistensi di Desa Harus dan Desa Harusan berada pada tingkat cukup baik. Kedua, dalam variabel sumber daya, indikator sumber daya manusia (SDM) di kedua desa menunjukkan hasil yang cukup baik, meskipun informasi yang tersedia masih kurang. Indikator wewenang tampak cukup baik di kedua desa, indikator fasilitas di Desa Harus kurang baik, sedangkan di Desa Harusan cukup baik. Ketiga, dari segi disposisi, indikator sikap para pelaksana di kedua desa menunjukkan hasil yang cukup baik, indikator insentif masih kurang baik pada kedua desa. Keempat, dalam variabel struktur birokrasi, indikator SOP (Standar Operasional Prosedur) di kedua desa kurang baik, sedangkan indikator fragmentasi di kedua desa cukup baik. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi implementasi pengelolaan sampah ini, Pertama faktor penghambat yaitu kurangnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah dan kurangnya sosialisasi oleh pihak desa kepada masyarakat. Kedua faktor pendukung yaitu koordinasi antar badan pelaksana berjalan dengan baik serta tujuan dari pengelolaan sampah.