PENGELOLAAN LAPANGAN OLAHRAGA GOLF AIR TAWAR INDAH DI KECAMATAN AMUNTAI UTARA KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

Abstract

Pengelolaan Lapangan Olahraga Golf Air Tawar Indah di Kecamatan Amuntai Utara, Kabupaten Hulu Sungai Utara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengelolaan lapangan olahraga golf dan mengetahui faktor apa saja yang menghambat pengelolaan lapangan olahraga golf. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif kualitatif. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.Penarikan sempel secara purposive sampling yang berjumlah 14 orang. Analisis dengan tehnik reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian menunjukan kurang baik. Hal ini terlihat dari beberapa indikator pertama, identifikasi perbaikan sudah cukup baik, walaupun tidak ada perubahan yang signifikan terkait perbaikan pendopo dan fasilitas lain. Kedua penyusunan anggaran perbaikan cukup baik, meskipun ada yang tidak setuju dana dialokasikan untuk lapangan golf.ketiga perencanaan program promosian kurang baik, kerna promosi yang dilakukan masih minim. Keempat pembentukan tim pengelola kurang baik, tim pengelolaan hanya terdiri dari petugas kebersihan yang belum maksimal. Kelima tanggung jawab terhadap tujuan perencanaan masih kurang baik, karena pengelola belum sepenuhnya melaksanakan rencana kerja yang di buat. Keenam pembagian tanggung jawab kurang baik, terlihat dari beberapa tugas yang tidak berjalan dengan baik. Ketujuh pemberian arahan cukup baik, tetapi ada masalah terkait tanggung jawab  dan pembagian tugas. Kedelapan motivasi pengelola untuk promosi kurang baik karena promosi tidak terjalan dan tidak terlihat adanya promosian yang di lakukan. Kesembilan bekerja sesuai standar untuk mencapai tujuan kurang baik karena rencana kerja belum sepenuhnya berjalan dengan baik. Kesepuluh pemantauan sudah cukup baik, pengelola melakukan pemantauan secara berkala untuk melihat kondisi lapangan. Kesebelas evaluasi hasil kurang baik, meskipun ada monitoring tetapi belum ada perubahan signifikan di lapangan. Keduabelas pengukuran aktivitas pelaksanaan kurang baik karena hasil rencana kerja belum terlihat di lapangan.

Disamping itu faktor penghambat  mencakup keterbatasan anggaran untuk perbaikan dan perawatan, keadaan lingkungan yang sudah tidak terawat, kondisi toilet yang kurang layak pakai, akses lapangan golf yang jauh dari pusat kota, serta kurangnya promosi dan event – event tertentu untuk menarik pengunjung.