STRATEGI PEMBERDAYAAN WARUNG KELONTONG TRADISIONAL DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING DI ERA MINIMARKET MODERN (STUDI KASUS DI KOTA TAMIANG LAYANG)
Keywords:
Strategi Pemberdayaan, Warung Kelontong, Minimarket ModernAbstract
Tujuan penelitian untuk mengetahui Strategi Pemberdayaan Warung Kelontong Tradisional dalam Meningkatkan Daya Saing di Era Minimarket Modern (Studi Kasus di Kota Tamiang Layang). Penelitian ini dilakukan di kota tamiang layang dengan fokus warung kelontong tradisional. Metode yang digunakan adalah kualitatif. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 13 orang informan dengan Teknik Purposve Sampling. teknik analisis yang digunakan adalah reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Strategi pemberdayaan warung kelontong tradisional di Kota Tamiang Layang tergolong kurang efektif dalam menghadapi persaingan dengan minimarket modern. Dari lima indikator pemberdayaan pemungkinan, penguatan, perlindungan, penyokongan, dan pemeliharaan sebagian besar belum terlaksana secara optimal. Program pelatihan, akses modal, hingga kebijakan perlindungan belum menyasar secara khusus pelaku warung kelontong. Minimnya regulasi zonasi serta pendampingan usaha menyebabkan daya saing warung tradisional melemah. Selain itu, faktor penghambat seperti keterbatasan modal, kurangnya inovasi, serta meningkatnya jumlah minimarket turut memperburuk kondisi. Namun, dukungan konsumen loyal menjadi kekuatan tersendiri karena hubungan sosial yang erat antara pemilik warung dan pelanggan masih terjaga. Meski demikian, tanpa kebijakan yang berpihak dan strategi yang lebih terstruktur, warung kelontong berisiko semakin terpinggirkan dalam peta persaingan usaha lokal.
 
						 
							





