EFEKTIFITAS PROGRAM BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DI DESA HUKAI KECAMATAN JUAI KABUPATEN BALANGAN
Keywords:
Efektivitas, Program, BUMDesAbstract
BUMDes merupakan lembaga perekonomian yang didirikan oleh pemerintah desa bekerjasama dengan masyarakat desa untuk memperkuat perekonomian desa berdasarkan kebutuhan dan potensi desa. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya fenomena permasalahan yang ada di Desa Hukai, seperti keuntungan penjualan bulanan yang tidak mencukupi biaya pengelolaan bulanan, kurangnya sarana dan prasarana, serta kurangnya pengawasan terhadap BUMDes di Desa Hukai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas program Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Desa Hukai Kecamatan Juai Kabupaten Balangan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik penarikan informan didasarkan pada snowball sampling yang berjumlah sembilan orang. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Setelah data terkumpul, kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik seperti reduksi data, penyajian data, dan inferensi. Data tersebut kemudian diverifikasi dengan menggunakan uji reliabilitas data. Hal ini mencakup perluasan pengamatan, peningkatan ketekunan, triangulasi, analisis kasus negatif, penggunaan bahan referensi, dan melakukan member check. Hasil penelitian efektivitas Program Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Desa Hukai, Kecamatan Juai, Kabupaten Balangan kurang baik yang ditunjukkan oleh indikator. Pertama, mencapai tujuan yang dimaksudkan ini tidaklah baik. Tujuan organisasi ini bagus. Kedua, upaya yang memadai telah dilakukan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan ini. Ketiga, strategi yang ditetapkan sudah baik dan pelaksanaan kegiatan operasionalnya juga baik. Keempat, perencanaan yang cermat ini masih belum cukup. Kelima, tindakan yang dilakukan ini tidak baik, cara kerja yang dilakukan ini tidak baik. Keenam, meskipun kesempatan kerja masih belum baik, ketersediaan infrastruktur tenaga kerja sudah baik. Ketujuh: Implementasi yang efektif itu buruk, implementasi yang efisien itu baik. Kedelapan, sistem pengawasannya kurang baik dan sistem pengendaliannya juga kurang baik. Faktor pendukungnya antara lain pelayanan yang baik, dukungan finansial dari perusahaan pertambangan, dukungan pemerintah, dan lain-lain. Disinsentifnya antara lain keuntungan yang rendah dibandingkan biaya, kurangnya peralatan, dan kinerja yang tidak menentu karena tim manajemen berganti setiap tahun.